top of page

Ingin ‘Balik Modal’ di Sosial Media? Fokuslah Untuk Membangun Sebuah Komunitas


Digital Agency Jakarta - Dua tahun yang lalu, sebuah studi dari Duke University menemukan bahwa hanya 14 persen dari chief marketing officer melihat adanya keuntungan secara kuantitatif untuk pengeluaran sosial media mereka . kabar baiknya adalah, sekarang arus tersebut lambat laun mulai berubah. Survey terbaru dilakukan oleh small business community Manta, mereka mengungkapkan bahwa 41 persen pebisnis faktanya melihat adanya return on Investment (ROI) untuk upaya sosial marketing mereka.

Namun, kabar buruknya, 60 persennya lagi masih belum mendapatkan hal tersebut. dan untuk para pebisnis yang melihat adanya ROI tersebut pun jumlah nominalnya masih terbilang cukup kecil. Kebanyakan hanya bisa meraih kurang dari 1000 dollar per bulannya sebagi bentuk dari upaya sosial media perusahaan mereka. Bahkan ada juga pebisnis yang mengaku bahwa mereka mendapatkan kurang dari 100 dollar per bulan.

Banyak para pebisnis atau perusahaan mengetahui bahwa sosial media sebenarnya adalah sebuah persyaratan untuk meraih kesuksesan pemasaran secara modern; faktanya, 34 persen dari responden mengatakan bahwa mereka meningkatkan waktu untuk lebih mengedepankan peran sosial media sejak tahun lalu. Akan tetapi, dengan sedikitnya uang yang bisa di hasilkan dari kegiatan yang memakan waktu ini, apakah hal ini membuat semuanya setimpal? - Digital Agency

John Swanciger, CEO Manta mengatakan bahwa untuk awalnya, perusahaan harus berhenti untuk semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan ROI tersebut.

“profit bisa datang dalam berbagai bentuk, itulah mengapa sangat penting menentukan tujuan Anda secara keseluruhan untuk menggunakan media sosial.”

Manta melakukan survey dengan menanyakan para pemilik perusahaan kecil untuk menjelaskan apakah yang menjadi tujuan utama mereka dari penggunaan sosial media. 37% mengaku bahwa mendapatkan serta mengikat customer adalah target utama mereka, kemudian 17 % mengaku sebagai penggerak brand awareness serta pemasaran, disusul dengan 15% mengaku untuk menghasilkan leads dan referrals, serta ada sekitar 8% yang mengaku bahwa tujuannya untuk membangun komunitas. Swanciger mengatakan, meskipun hanya 8 % namun, membangun komunitas lah yang seharusnya menjadi tujuan utama bagi pelaku usaha kecil di sosial media.

“untuk waktu yang lama, orang berfikir bahwa sosial media dapat membawa pelanggan baru bagi perusahaan, akan tetapi realitanya adalah sosial media sebagai tempat membangun sebuah komunitas. dan tentunya, fans terberat dari komunitas tersebut pastinya seorang customer yang setia bagi bisnis anda. ketika usaha kecil menggunakan sosial media untuk menghasilkan metode ‘mulut ke mulut’, maka hal tersebut akan diikuti oleh profitabilitas yang sebenarnya.”

Salah satu kesalahan perusahaan adalah tidak mampu untuk membuat sebuah penanganan yang sama untuk seluruh sosial media. Swanciger menegaskan bahwa betapa pentingnya untuk selalu memantau tiap channel sosial media sebagai suatu ekosistem tersendiri, agar perusahaan dapat mengenali bahwa customer anda di twitter memiliki penampilan serta tingkah laku yang berbeda bila dibandingkan dengan customer di Facebook, Instagram, dan lain-lain.

Menurutnya, setiap tingkah laku audience itu berbeda-beda, maka untuk tingkat pengukurannya pun berbeda beda. Seperti misalnya ketika anda mencoba untuk melacak berapa rata-rata klik audience melalui Facebok, atau retweet di twitter, atau bisa menggunakan analytics untuk melihat berapa banyak unique visitor yang singgah ke website anda.

sosial platform saat ini sudah sangat mengerti keluh kesah dari para pengusaha kecil dan sudah mulai memberi perhatian bagi usaha kecil dan menengah ini. Baru-baru ini twitter menjalin mitra dengan Stripe untuk menambahkan tombol beli, dimana akan mengarahkan langsung menuju penjual, dan Facebook juga sudah menerapkan pay-to-play untuk sementara waktu , dan akan menaikkan promoted posts menjadi lebih efektif bagi usaha kecil.


Who's Behind The Blog
Recommanded Reading
Search By Tags
No tags yet.
Follow "THIS JUST IN"
  • Facebook Basic Black
  • Twitter Basic Black
  • Google+ Basic Black
bottom of page